Minggu, 31 Januari 2016

Kemana ruh ini setelah pergi ?

Apakah Anda mengetahui bagaimana kondisi ruh kita jika telah meninggal dunia nanti? Apa saja yang akan dilakukan oleh ruh? Apakah dia akan bagaikan orang yang hidup di dunia? Wallahu Alam.

Namun, agar kita mengetahuinya, 1400 tahun silam Rasulullah SAW telah banyak menerangkan pada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan ruh. Berikut ini penjelasannya berdasarkan hadits-hadits Nabi.

ilustrasi%2Bruh
Ilustrasi Ruh


1. "Allah menjadikan ruh mereka dalam bentuk seperti burung berwarna kehijauan. Mereka mendatangi sungai-sungai Surga, makan dari buah-buahannya, dan tinggal di dalam kindil (lampu) dari emas di bawah naungan ‘Arasy’,"(HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim).

2. "Tidak seorang pun melewati kuburan saudaranya yang mukmin yang dia kenal selama hidup di dunia, lalu orang yang lewat itu mengucapkan salam untuknya, kecuali dia mengetahuinya dan menjawab salamnya itu"(HR. Ibnu Abdul Bar dari Ibnu Abbas di dalam kitab Al-Istidzkar dan At-Tamhid).

3. Orang yang telah meninggal saling kunjung-mengunjungi antara yang satu dengan yang lainnya.

"Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Apakah kita akan saling mengunjungi jika kita telah mati, dan saling melihat satu dengan yang lainnya wahai Rasulullah SAW?’ Rasulullah SAW menjawab, Ruh akan menjadi seperti burung yang terbang, bergelantungan di sebuah pohon, sampai jika datang hari kiamat, setiap roh akan masuk ke dalam jasadnya masing-masing"(HR. Ahmad dan Thabrani).

4. Orang yang telah meninggal merasa senang kepada orang yang menziarahinya, dan merasa sedih kepada orang yang tidak menziarahinya.

Nabi SAW bersabda: "Tidak seorangpun yang mengunjungi kuburan saudaranya dan duduk kepadanya (untuk mendo’akannya) kecuali dia merasa bahagia dan menemaninya hingga dia berdiri meninggalkan kuburan itu,";(HR. Ibnu Abu Dunya dari Aisyah dalam kitab Al-Qubur).

5. Orang yang telah meninggal mengetahui keadaan dan perbuatan orang yang masih hidup, bahkan mereka merasakan sedih atas perbuatan dosa orang yang masih hidup dari kalangan keluarganya dan merasa gembira atas amal shaleh mereka.

Hal ini sesuai berdasarkan sabda Nabi SAW:

a. Sesungguhnya perbuatan kalian diperlihatkan kepada karib-kerabat dan keluarga kalian yang telah meninggal dunia. Jika perbuatan kalian baik, maka mereka mendapatkan kabar gembira, namun jika selain daripada itu, maka mereka berkata: Ya Allah, janganlah engkau matikan mereka sampai Engkau memberikan hidayah kepada mereka seperti engkau memberikan hidayah kepada kami,"(HR. Ahmad dalam musnadnya).

b. "Seluruh amal perbuatan akan dilaporkan kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, dan diperlihatkan kepada para orang tua pada hari Jumat. Mereka merasa gembira dengan perbuatan baik orang-orang yang masih hidup, wajah mereka menjadi tambah bersinar terang. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah dan janganlah kalian menyakiti orang-orang yang telah meninggal dunia,"(HR. Tirmidzi dalam kitab Nawadirul Ushul).

5. Orang yang beriman akan hidup di dalam surga bersama anak-cucu dan keturunan mereka yang sholih.

Hal ini telah dijelaskan Allah SWT dalam QS. At-Thur: 21, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Sumber: 1001 Siksa Alam Kubur/Ust. Asan Sani ar Rafif/Kunci Iman/Jakarta/2014.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Continue Reading...

Selasa, 19 Januari 2016

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

( RESUME )

Dampak IPTEK terhadap Kemakmuran Masyarakat
Menurut immanuel kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan pengalaman. dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh sumbe-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Kaitannya yakni perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Solusi yang untuk mengatasi kemiskinan dibagi menjadi dua segi yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintah yaitu; pemerintah sepenuhnya menangani bidang produksi pertanian dan peternakan, pemerintah memperbanyak atau meningkatkan mutu dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDA), pemerintah membangun Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas biaya pegeluaran negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber energy nuklir (PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli dengan pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDA), masyarakat diharapkan meningkatkan produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan oleh pemerintah, serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan perencanaan PLTN.
Continue Reading...

Pertentangan Sosial & Integrasi Masyarakat

( RESUME )


A.     Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris  “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

B.     Konflik
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik mengenal beberapa fase yaitu:
1.      Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
2.      Fase disintegrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu  :
1.      Terdapatnya dua atau lebih unit/bagian yang terlibat didalam konflik.
2.      Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
3.      Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

C.     Integrasi sosial
Bentuk integrasi sosial :
1.      Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas dari kebudayaan asli.
2.      Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Faktor-faktor pendorong terjadinya intergrasi sosial :
·        Faktor Internal :
1.      Kesadaran diri sebagai makhluk sosial.
2.      Tuntutan kebutuhan.
3.       Jiwa dan semangat gotong royong.
·          Faktor Eksternal :
1.      Tuntutan perkembangan zaman.
2.      Persamaan kebudayaan.
3.      Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama.

Syarat berhasilnya integrasi sosial:
a)  Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.

b)        Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
Continue Reading...

Jumat, 15 Januari 2016

Agama dan masyarakat


(RESUME)

>  Sekarang ini Agamanya hanyalah sebagi symbol seseorang saja. Dalam artian seseorang hanya memeluk agama, namun tidak menjalankan segala perintah agama tersebut. Dan di Indonesia mulai banyak kepercayaan-kepercayaan baru yang datang dan mulai mengajak/mendoktrin masyarakat Indonesia agar memeluk agama tersebut. Dari banyaknya kepercayaan-kepercayaan baru yang ada di Indonesia, diharapkan pemerintah mampu menanggulangi masalah tersebut agar masyarakat tidak tersesaat di jalannya. Dan di harapkan masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis, tentram, dan damai antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya.

Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu   ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa mayarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.


  Tipe-Tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat :
        1.        Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
        2.        Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.
        3.         Masyarakat- masyarakat industri secular

    Pelembagaan Agama :
         1.        Islam : MUI
         2.        Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
         3.         Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
         4.        Hindu : Persada
         5.        Konghucu : Matakin

Faktor Konflik Agama
Terjadinya konflik tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.   Karena tidak adanya keampuhan Pancasila dan UUD 45 yang selama ini menjadi pedoman bangsa dan negara kita mulai digoyang dengan adanya amandemen UUD 45 dan upaya merubah ideologi negara kita ke ideologi agama tertentu.
2. Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesame pemeluk agama.
3. Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
Continue Reading...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Text Widget

Wellcome My Home

Popular Posts

Followers

Follow The Author