Sabtu, 26 Desember 2015

Pemuda Dan Sosialiasi

PEMUDA DAN SOSIALISASI
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILMU SOSIAL DASAR





Dosen :
Mutiara,sikom


Oleh :

    Aditya Mahfuzha        
   Cahyadi  Ramadhan   
 Randy Rossali            
 Tita Ayu Wibowo      



TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNDARMA

2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang safaatnya kita harapkan hingga akhir zaman.

            Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah IAD,IBD,ISD yang berjudul Peran Pemuda Dalam Pembangunan Nasional.
Dalam hal ini penulis mengharapkan kritikan dan saran dari Dosen pembimbing dan teman-teman sekalian demi perbaikan makalah ini.
Dan penulis akhiri dengan ucapan terima kasih.
                                                                                             Jakarta, 02 Oktober 2015      



                                                                                                        Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.    Latar Belakang ..................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.    Pengertian Remaja, Pemuda, dan Sosialisasi..................................... 3
B.     Peran Pemuda dalam Pergerakan Nasional........................................ 4
C.     Masalah Generasi Pemuda................................................................. 5
D.    Peranan Pemuda dalam Masyarakat................................................... 7
BAB III KESIMPULAN................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Latar belakang mata kuliah IAD-ISD-IBD ini di perguruan tinggi di sajikan karena adanya berbagai kritik dari para cendikiawan terhadap system pendidikan yang berlangsung di Indonesia, bahwa perguruan tinggi itu seperti menara gading yang para sarjana yang di hasilkannya tidak lebih dari sekedar “tukang-tukang” yang kompeten di bidang ilmu yang di takuninya, tetapi mereka kurang peka, sensitif, dan tak acuh terhadap masalah sosial yang ada di sekitarnya. Untuk mengatasi kekurang pekaan itu di sajikanlah mata kuliah IAD-ISD-IBD bagi para mahasiswa agar mereka memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosialnya.

Masalahnya sekarang adalah, tepatkah jika kemudian mahasiswa dicitrakan sebagai makhluk yang kurang peka dengan lingkungannya? Bukankah saat ini jika ada problem sosial di masyarakat justru mahasiswalah yang paling depan meneriakkan telah terjadinya ketimpangan itu, bahkan tidak jarang mereka harus berhadapan dengan aparat kepolisian? Para mahasisa juga kadang-kadang kebablasan bertindak anarkis untuk merealisasikan apa yang mereka inginkan.






B.      Rusmusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas penulis menarik beberapa rumusan masalah yang akan di jelaskan dalam pembahasan, yakni :
1.        Pengertian remaja, pemuda, dan sosialisasi
2.        Peran pemuda dalam pergerakan nasional
3.        Masalah generasi muda
4.    Peranan pemuda dalam masyarakat







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Remaja, Pemuda, Dan Sosialisasi        
Remaja adalah generasi yang berumur 15 tahun sampai 20 tahun. Apabila mereka bersekolah, batasannya adalah mereka yang belajar ditingkat SLTP, SLTA, dan tahun-tahun awal memasuki perguruan tinggi. Sedangkan pemuda adalah mereka yang berumur 10-35 tahun atau lebih.

Definisi Pemuda
 Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau usia. Terlebih kaitannya dengan makna hari Sumpah Pemuda.
             WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun.

 Proses sosialisasi biasanya disertai dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yakni mempelajari kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok, seperti mempelajari adat istiadat, bahasa, kesenian, kepercayaan, system, kemasyarakatan dan sebagainya. Proses sosialisasi dan enkulturasi ini dilakukan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui tahapan-tahapan tertentu, yang semakin hari semakin meluas sifatnya, berawal dari keluarga, kemudian meluas ke teman sepermainan, sekolah, lingkungan kerja, dan  seterusnya.

B. Peran Pemuda Dalam Pergerakan Nasional 
            Kalau dilihat sejarah bangsa ini, tampak jelas batapa anak-anak muda acapkali mempunyai keberanian mencetuskan gagasan-gagasan baru dan orisinal yang bermanfaat bagi bangsanya. Kaum muda juga sering tampil ke depan, mengambil inisiatif baru, dan menjadi aktivis yang dinamis dan militan.
           sejarah kepemudaan itu di bangun diatas idealisme dan komitmen sosial kaum muda. Peran kaum muda sebetulnya merupakan terjemahan dari dinamika antara idealisme dan realitas sosial yang dihadapi.
            Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa dimasa berikutnya. Mahasiswa sebagai inti dari generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya, dan kebersiahannya dari noda orde masanya. Mahasiswa adalah motor penggerak utama perubahan. Mahasiswa diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kemujudan masyarakat.
            Widodo Dwi Putro, peneliti LP3ES Jakarta, mengupas tentang nasionalisme.Ia mendefenisikan nasionalisme sebagai sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat yang nerujuk loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan negaranya.



C. Masalah Generasi Muda
           Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain sebagai berikut:
a.  Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b.   Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c.    Belum seimbang antara jumlah generasi pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nonformal. Tingginya jumlah putus sekolah karena berbagai sebab bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
d.    Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran di kalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya prokdutivitas oleh nilai-nilai (kekuasaan, rakyat, dan sebagainya), makin besar kemungkinan timbulnya pengaburan arti. Karena itu, masalah arti menjadi sangat penting.
Pemuda atau genersai muda adalah konsep yang sering di artikan sebagai nili-nilai sebab bukanlah semata-mata istilah atau kurtural. Kita mengenal kata-kata seperti “Pemuda harapan bangsa”, “pemuda milik masa depan bangsa”. Kalau ditinjau dari segi objektif, perumusan yang riil berdasarkan patokan yabg dapat di pergitungkan, seperti kesamaan umur, atau segi kependudukan, pembagian umur antara 15 sampai 25 tahun, sering dihitung sebagai pemuda, sedangakn dari segi sosiologis dan historis, di sini lebih menekankan kepada nilai subjektif, atas dasar tanggapan masyarakat dan kesamaan pengalaman historis.
Perubahan sosial, memang di tandai oleh terjadinya kepentingan hubungan antar generasi yang dapat mengganggu system komunikasi yang efektif antar generasi. Perbedaan pengalaman historis yang pokok adalah penting. Dalam hal ini proses perubahan tersebut di tandai adanya konflik generasi. Generasi muda sedikit mempunyai rasa kepentingan terhadap struktur sosial lama, dan karena makin lebarnya system sosialisai yang berupa lembaga pendidikan atu sekolah. Dengan demikian, rasa kesesuaian dan kesamaan makin meluas. Kita tahu bahwa masalah generasi muda dan pemuda adalah universal. Artinya, intensitas yang berbeda-beda dapat terjadi di mana-mana dan pada setiap saat. Namun, berkembangnya teknologi akan meningkatkan proses. Dalam suasana seperti ini, kepentingan generasi makin menonjol sehingga terjadinya peralihan, terlalu cepat untuk dapat di kejar oleh kemampuan sosial.
Dalam hal mendewasakan mahasiswa, pemerintah telah merintis beberapa kegiatan yang memberikan kemungkinan bagi para mahasisa untuk mendewasakan diri dengan pendekatan inter disiplinerdan berhubungan langsung dengan masyarakat, tetapi bermanfaat bagi masyarakat. Di samping itu, banyak dijumpai kegiatan-kegiatan yang membentuk kepribadian dan keterampilan pemuda, seperti di pesantern-pesantren.

D. Peranan pemuda dalam masyarakat
            Masa depan suatu bangsa terletak ditangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu,generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, hasilnya akan seperti yang diharapkan.
a.      Pemuda dan Perkembangan Pendidikan
Di Indonesia, kehidupan kaum muda cukup beragam. Hampir di seluruh bidang
pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi, di bidang pekerjaan mulai dikantor, pabrik, sawah dan sebagainya, bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan mereka dalam mempersiapkan diri menjadi generasi pembangunan  yang lebih baik. Dengan demikian lenyaplah anggapan sebagian masyarakat terhadap anggapan kaum muda yang negatif.
            Pada umumnya masalah sosial di Negara kita berhubungan dengan mobilitas geografis dari penduduk (urbanisasi);  perubahan mata pencaharian ;perubahan tingkah lainnya sehubungan dengan proses perkotaan. Urbanisasi disini berarti luas, dianggap ia sebagai suatu fenomena dalam modernisasi sebab urbanisasi merupakan salah satu perkembangan masyrakat.
            Salah satu usahadalam membina generasi muda termasuk mahasiswa, dalam kegiatan pendidikan dimasyarakat ialah sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,yaitu melalui KKN (kuliah kerja nyata) di desa-desa. Pembangunan gagasan ini terus menerus di tingkatkan sesuai dengan anjuran mantan presiden Soeharto (1972), yakni setiap lulusan perguruan tinggi memerlukan pengalaman dalam memecahkan persoalan pembangunan di pedesaan dan membantu masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidupnya.
            Akibat –akibat sosial dalam usaha pembangunan desa yang terjadi segi negatif dari akibat sosial tersebut,dan ini karena adanya mahasiswa disana dapat diperkecil . masalah didesa,belum disadari masyarakat desa, tetapi dapat dikenali oleh mahasiswa. Dalam perencanaan desa, mahasiswa dapat member sumbang dan saran kepada kepala desa,dalam pembangunan daerah. Mahasiswa berkesmpatan menambah dan memperluas pendidikan informal di desa.

b. Pengalaman Pribadi Membentuk Mental
Sebagai gejala yang universal, masa muda di bedakan atas gejala biologis dengan keanekaragaman sruktur yang menjerumus gejala kultur, yang menjadikan perbedaan dari segi kehidupan diatas dan proses hubungan antar kelompok pemuda ialah umur yang memegang peranan penting. Setiap perkembangan umur, maka manusia selalu memperoleh berbagai kemampuan dan pengalaman, baik biologis maupun intelektual. Di samping itu,perbedaan tugas dan peran didalam masyarakat di tentukan pula oleh umur.
             Seperti kita ketahui ,mulai dari anak- anak sampai menjadi orang tua,dan mulai dari di didik sampay pendidik, yang berjalan secara wajar,  dan ini tak dapat di hindari didalam masyarakat, umur merupakan dasar untuk menentukan corak atau hubungan sosial budaya , artinya hubungan antar generasi,kegiatan sosial dan sebagainya.
            Yang di maksud generasi di sini ialah dapat di tinjau dari segi biologis – kultur dan sosial. Atas dasar inilah,disusun suatu konsep tentang makna generasi, seperti orang-orang sebaya dengan pengalaman pada waktu yang sama,akan menciptakan arah hidup yang sejenis.
            Manusia tidak selamanya akan hidup terus sehingga perlu adanya.Peralihan dan pergantian tugas dan tanggung jawab. Makin maju suatu masyarakat,makin lancar proses penggantian tersebut (generasi muda dengan lapisan diatasnya). Dengan demikian tidak memungkinkan timbulnya gaya khas pemuda. Kita tahu bahwa setiap kelompok pemuda memiliki gaya sendiri-sendiri. Dalam kondisi seperti ini, ahli generasi akan mengalami kesulitan. Kita lihat saja di Indonesia berbagai generasi timbul berdasarkan aspirasi sejarah,seperti ‘ genersi 28, genersi 45, genersi 66.dan sebagainya

c. Pengaruh Pemuda Sosial Ekonomi
Perubahan sosial akan dialami setiap masyarakat di mana saja,terutam pada masa pembangunan ini,seperti di Indonesia, yang merupakam dinamika perubahan sosial budaya pada masa pembangunan. Khususnya yang menyangkut pemuda, perubahan sosial adalah terjadi perubahan yang mencolok dalam susunan umur, yang akan mempengaruhi sikap dan sifatnya. Oleh karena itu , perlu adanya pemikiran untuk mengendalikan sifat dan sikap pemuda sehingga tidak menjerumus pada perbuatan tercela. Perlu dipikirkan adanya pendirian tempat latihan kerja (pendidikan nonformal) bagi anak muda yang tidak dapat meneruskan sekolah dan mereka diarahkan untuk berproduksi.
            Generasi muda,dengan sikap keprihatinannya dan gotong royang, mula-mula dapat di terima oleh semuanya,namun hal tersebut suatu saat akan mencapai batas optimum, yaitu pada saat generasi tua terbukti akan penyelewengaannya. Gaenerasi muda tidak perlu bersikap curiga dan melawan generasi tua sebab suatu saat tentu akan tiba giliran mereka untuk berperan .



d. Penyesuaian Diri dengan Lingkungan
Salah satu kelemahan ilmu sosial ialah mengenai keterbatasannya dalam menemukan pengertian yang umum yang berlaku dari suatu konsep. Makin mudah konsep di hinggapi nasional dan memperlambat keceptan lacu perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainny.
Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan genersi muda. Hal tersebut disebabkan rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpengahsilan rendah.
            Masih banyak perkawinan di bawah umur , terutama di kalangan masyarakat daerah perdesaan.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
Meningkatkan kenakalan remaja termasuk penyalah gunaan narkotika dan belum adanya peraturan tentang perundangan yang menyangkut generasi muda.
            Dalam rangka memecahkan permasalahan genersi muda ersebut diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah, dan berncana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan genersi muda sebagai subjek pembangunan. Organissi-organissi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.



BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial khususnya bagi para remaja dan pemuda yang berpikir di bekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendoronh kita untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan hal yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya serta manusia berusaha untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang di peroleh remaja dan pemuda mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam, masyarakat, dan budaya, kemudian semakin bertambah dengan pengetahuan yang di peroleh dari hasil pemikirannya.

Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya para remaja dan pemuda, mereka mampu melakukan segala hal untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari sesuatu hal baik yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya yang keseluruhan itu membutuhkan mental yang kuat.







DAFTAR PUSTAKA

  • Mawardi, Drs. Hidayati Nur, Ir. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu budaya Dasar, CV. Pustaka Setia, Bandung: 2009
  • Wahyu Ramdani, Ilmu Sosial Dasar, CV. Pustaka Setia, Bandung: 2007



Continue Reading...

Jumat, 25 Desember 2015

Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

(RESUME)

Dalam menentukan suatu masyarakat sebagai kota atau desa dapat dilihat dari ciri-cirinya seperti :

ü  Jumlah kepadatan peduduk, kota memiliki penduduk yang lebih banyak daripada desa. 
ü   Lingkungan hidup di pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas, lingkungan perkotaan sebagian besar dilapisi beton dan aspal.
ü  Mata pencaharian masyarakat desa berada pada sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris, sedangkan kota sektor ekonomi sekunder yaitu industri, dan ekonomi tersier yaitu bidang pelayanan jasa.

Catatan :
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali, karena terdapat hubungan erat yang bersifat ketergantungan. Kota tergantung dengan desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan dan desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh orang desa seperti pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, obat untuk memelihara kesehatan, alat transportasi, tenaga-tenaga dibidang jasa seperti tenaga medis, montir-montir elektronika dan tenaga yan dapat membimbing dalam upaya meingkatkan hasil pertanian, peternakan, perikanan.

Continue Reading...

Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat

 (RESUME)

Pelapisan sosial yaitu perbedan masyarakat kedalam lapisan-lapisan tingkatan tertentu. Terjadianya pelapisan sosial tebagi menjadi dua, yaitu : Terjadi dengan sendirinya, Terjadi dengan sengaja (Proses ini disusun secara sengaja oleh anggota lapisan-lapisan tertentu seperti organisasi untuk mencapai tujuan bersama).

Sifat pelapisan sosial terbagi menjadi dua, yaitu stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification), stratifikasi sosial terbuka (open social stratification).
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
Ø  Kelas atas (upper class)
Ø  Kelas bawah (lower class)
Ø  Kelas menengah (middle class)
Ø  Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Dasar-dasar pelapisan sosial :
Ø  Ukuran kekayaan
Ø  Ukuran kekuasaan dan wewenang
Ø  Ukuran ilmu pengetahuan
Ø  Elite

Catatan
Kesamaan derajat adalah merupakan sesuatu yang bisa dikatakan atau sesuatu yang selalu berhubungan dengan status.
Continue Reading...

Warga Negara Dan Negara

(RESUME)
Warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi bagian dari penduduk yang dimana mereka menjadi salah satu unsur negara. Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah (territoir) tertentu dengan mengakui suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tadi.

      Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia :
Ø Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
Ø Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Ø Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan. 

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :
Ø Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
Ø Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
Ø Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
Continue Reading...

Selasa, 10 November 2015

Induvidu, Keluarga dan Masyarakat

( RESUME )

Pendapat Mahasiswa Mengenai Individu, Keluarga, dan Masyaraka

Keluarga dan masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak adanya individu. Dengan adanya
perkembangan individu, maka terbentuklah keluarga. Individu, keluarga, dan masyarakat
memiliki fungsinya masing-masing untuk menjalankan perannya, tetapi ketiga komponen
tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam kehidupan sosial. Seperti hubungan individu dengan keluarga. Masing-masing individu dalam keluarga memiliki hak dan kewajiban dalam berperan dalam suatu keluarga. Dan pada hubungan individu dengan masyarakat, sebagai makhluk sosial, ada baiknya hak masyarakat didahulukan daripada hak individu. Contohnya, jika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan, ada baiknya kita ikut berpartisipasi dibandingkan harus mendahulukan acara pribadi kita seperti akan mengadakan rekreasi. Oleh karena itu, jika proses pembentukan individu dengan baik, maka akan terbentuk keluarga dan masyarakat yang baik pula.

Continue Reading...

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

(  RESUME  )

Tujuannya :

Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat ,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan



PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA

               Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

DINAMIKA PENDUDUK

               Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah  karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
               Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran wanita disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
               Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
               Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Pjumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
KOMPOSISI PENDUDUK

               Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menjadi komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
               Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat piramida penduduk.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
-          Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
-          Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang.
-          Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran.

PERSEBARAN PENDUDUK
               Kecenderungan  manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana            . Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan.

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
               Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat.
               Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Unsur kebudayaan dibagi menjadi 7 yaitu:
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
3 wujud kebudayaan antara lain :
  1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
  2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
               Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Kebudayaan Islam
            Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita.

KEBUDAYAAN BARAT
            Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
            Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
            Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.

Catatan : PENDUDUK,MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Seperti yang sering tertangkap  di televisi saya rasa tidak.
Pemerintah juga, khususnya bidang Pendidikan, Sosial, dan Keamanan turut amb il peran dalam hal ini. Apakah mereka yang tertangkap saat Tawuran ada hukuman khusus..??? Paling banter hanya di beritahu pada Orang Tua, kepala dicukur gundul saja. Tapi dengan cara itu saya yakin tidak akan membuat mereka  jera yang suka pada tawuran tersebut. saya juga pernah merasakan yang namanya sekolah seperti sMP, SMA , dan dulu memang saya nakal tapi selama saya sekolah tidak pernah ikut tawuran,  saya lalui dengan damai tak ada Tawuran.

Banyak faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar

·         seperti lemahnya pengasuhan dan ketahanan keluarga
·         pendidikan yang tidak ramah anak
·         lingkungan yang anarkis
·         serta tontonkan kekerasan seperti Premanisme elit dan jalanan, sinetron, serta game online
·         Tawuran juga dapat dipicu oleh ketidakmampuan orang dewasa memahami dunia anak, energi yang tidak tersalurkan dengan baik, dan fasilitas yang terbatas.
·         Kemudian, tekanan sistem pendidikan yang membuat anak stres
·         pengaruh kelompok atau pergaulan, pendapat dan suara anak yang tidak didengarkan.
·         "Kurangnya penghargaan terhadap anak dan pemanfaatan waktu luang juga menjadi pemicu,"       

Dampak negatif tawuran antar pelajar

·         Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami cedera atau bahkan tewas
·         Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan.
·         Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah
·         Keempat, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain.

SOLUSI

Nah, kali ini saya akan memberikan solusi agar angka atau jumlah Tawuran tersebut berkurang

·         Penindakan hukum itu, harus diberikan meskipun siswa tersebut anak pejabat maupun siswa sekolah ternama. Kalau melanggar hukum, jelas harus diproses tanpa pandang bulu karena negara kita ini adalah negara hukum
·         Hilangkan budaya OSPEK di Sekolah.
·         Galakkan Pertukaran Pelajar di berbagai wilayah, karena pelajar lain bukanlah musuh, tapi kawan.
·         Hukuman dalam bentuk “Pelayanan Masyarakat” selama 1 tahun (dilaksanakan setelah jam sekolah).

Continue Reading...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Text Widget

Wellcome My Home

Popular Posts

Followers

Follow The Author